Tekanan darah tinggi pada ibu hamil merupakan salah satu keluhan yang sering terjadi pada wanita hamil di seluruh dunia. Meski tidak semua mengalaminya, berdasarkan riset diketahui bahwa 3 dari 10 wanita hamil akan mengalaminya di usia kehamilan ke 20 minggu. Risiko tekanan darah tinggi tersebut umumnya akan meningkat pada ibu hamil yang memiliki masalah kegemukan atau kelebihan berat badan.
Untuk mengetahui hal-hal seputar tekanan darah tinggi pada ibu hamil mulai dari penyebab, dampak negatif, serta cara menanganinya berikut ini ibu-hamil.web.id telah merangkum informasinya dari beberapa sumber terpercaya. Silakan disimak dengan seksama.
1. Mengatur pola makan
Mengatur pola makan Anda dengan memilih makanan yang dapat menurunkan tekanan darah menjadi sangat penting dalam mengatasi masalah tekanan darah tinggi. Makanan seperti timun, semangka, bawang putih, labu siam, dan bayam terbukti efektif menurunkan tekanan darah. Selain itu, kurangilah konsumsi garam Anda. Garam secara tidak langsung akan membuat tekanan darah menjadi semakin tinggi. Hindari pula buah-buahan yang dapat meningkatkan kerja jantung seperti durian, nanas, dan nangka.
2. Jalani pola hidup sehat
Pola hidup sehat seperti istirahat cukup, tidak merokok, minum minuman keras, dan olahraga teratur, mampu meminimalkan risiko meningkatnya tekanan darah. Selain untuk mencegah semakin parahnya keadaan darah Anda, secara umum pola hidup sehat juga dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda dan janin.
3. Hindari stres
Stres dapat meningkatkan kinerja jantung akibat pertambahan jumlah hormon di area otak. Dalam keadaan stres seseorang akan memiliki risiko darah tinggi yang lebih besar. Untuk mengatasi masalah darah tinggi, sebaiknya Anda belajar untuk menghilangkan beban di pikiran Anda. Jalani masa kehamilan dengan rileks dan nyaman.
4. Konsultasi ke dokter
Dokter akan memberikan obat yang aman digunakan selama kehamilan. Jangan menggunakan obat tanpa resep dan pengawasan dokter jika Anda tak ingin hal buruk terjadi pada diri dan janin Anda. Dengan konsultasi rutin, Anda akan diarahkan untuk melakukan hal-hal lain yang dapat mengatasi tekanan darah tinggi yang Anda derita.
Nah, itulah rangkuman kami seputar tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Risiko kehamilan akan menjadi lebih buruk jika Anda terus mengidap darah tinggi selama kehamilan,oleh karena itu pastikan fase-fase usia kehamilan trimester awal hingga menjelang melahirkan, Anda tetap terjaga dari masalah ini.
Untuk mengetahui hal-hal seputar tekanan darah tinggi pada ibu hamil mulai dari penyebab, dampak negatif, serta cara menanganinya berikut ini ibu-hamil.web.id telah merangkum informasinya dari beberapa sumber terpercaya. Silakan disimak dengan seksama.
Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil
Tekanan darah tinggi pada ibu hamil atau dalam bahasa medis dikenal dengan istilah hipertensi gestasional adalah sebuah gejala meningkatnya tekanan darah pada ibu hamil saat menjelang usia kehamilan 20 minggu. Tekanan darah tinggi ini sangat umum terjadi akibat dari adanya perubahan hormonal dan kondisi tubuh ibu hamil. Seorang ibu hamil biasanya sudah dikatakan mengalami masalah tekanan darah tinggi bila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90. Gejala yang ditemukan umumnya berupa peningkatan kadar protein dalam urine dan seringnya sakit kepala.Penyebab Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil
Berdasarkan penyebabnya, tekanan darah tinggi pada ibu hamil dapat dikategorikan menjadi 2 faktor yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder.- Hipertensi primer adalah hipertensi yang disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat meliputi stres, kurang tidur, kebanyakan mengkonsumsi garam, kebiasaan minum minuman beralkohol, kafein dan merokok, serta karena faktor berat badan yang berlebih.
- Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh gangguan ginjal atau jantung. Hipertensi ini sangat berisiko karena dapat menyebabkan pre-eklamsia terutama bagi mereka yang tergolong memiliki kehamilan berisiko. Pre-eklamsia sendiri merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi kinerja plasenta ibu hamil yang secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan janin. Perlu diketahui bahwa, nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan janin ditransfer melalui plasenta ini.
Dampak Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil
Sebenarnya, tekanan darah tinggi tidak akan menimbulkan masalah bagi ibu hamil dan bayinya jika masih dalam taraf ringan. Namun, bila tekanan darah tinggi yang menyerang sudah tergolong cukup berat, maka bisa saja hal tersebut menimbulkan 4 dampak yang harus ditanggung baik oleh ibu maupun oleh bayi yang ada di dalam kandungan. Ke-4 dampak tekanan darah tinggi pada ibu hamil tersebut antara lain:- Menyebabkan tumbuh kembang janin menjadi terhambat akibat kurangnya suplai darah dari ibu hamil menuju plasenta. Perlu diketahui bahwa kebutuhan nutrisi dan oksigen janin sejatinya hanya dipenuhi melalui transportasi ini. jika pasokannya kurang maka bukan tidak mungkin bayi akan lahir dengan berat badan yang sangat rendah.
- Menyebabkan placental abruption atau kondisi yang membuat plasenta memisahkan diri dari rahim sebelum waktunya. Kondisi ini menjadikan suplai oksigen ke janin terhambat dan memacu pendarahan bagi ibu hamil.
- Memicu kelahiran prematur.
- Memicu berbagai penyakit kardiovaskular.
- Menyebabkan persalinan menjadi tidak normal dan berisiko akibat ibu hamil yang mengalami masalah darah tinggi akan mudah mengantuk saat akan menjalani proses kelahiran.
Tips Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil
Dalam upaya menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil, dokter akan terlebih dahulu memeriksa seberapa tinggi tekanan darah Anda. Penanganan hipertensi kronis dan hipertensi gestasional (tekanan darah tinggi saat hamil) sangat berbeda, oleh karenanya Anda sebaiknya tidak melakukan tindakan pengobatan di luar pengawasan dokter. Hanya saja, beberapa tips ini mungkin akan sangat membantu menurunkan tekanan darah Anda yang terlalu tinggi.1. Mengatur pola makan
Mengatur pola makan Anda dengan memilih makanan yang dapat menurunkan tekanan darah menjadi sangat penting dalam mengatasi masalah tekanan darah tinggi. Makanan seperti timun, semangka, bawang putih, labu siam, dan bayam terbukti efektif menurunkan tekanan darah. Selain itu, kurangilah konsumsi garam Anda. Garam secara tidak langsung akan membuat tekanan darah menjadi semakin tinggi. Hindari pula buah-buahan yang dapat meningkatkan kerja jantung seperti durian, nanas, dan nangka.
2. Jalani pola hidup sehat
Pola hidup sehat seperti istirahat cukup, tidak merokok, minum minuman keras, dan olahraga teratur, mampu meminimalkan risiko meningkatnya tekanan darah. Selain untuk mencegah semakin parahnya keadaan darah Anda, secara umum pola hidup sehat juga dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda dan janin.
3. Hindari stres
Stres dapat meningkatkan kinerja jantung akibat pertambahan jumlah hormon di area otak. Dalam keadaan stres seseorang akan memiliki risiko darah tinggi yang lebih besar. Untuk mengatasi masalah darah tinggi, sebaiknya Anda belajar untuk menghilangkan beban di pikiran Anda. Jalani masa kehamilan dengan rileks dan nyaman.
4. Konsultasi ke dokter
Dokter akan memberikan obat yang aman digunakan selama kehamilan. Jangan menggunakan obat tanpa resep dan pengawasan dokter jika Anda tak ingin hal buruk terjadi pada diri dan janin Anda. Dengan konsultasi rutin, Anda akan diarahkan untuk melakukan hal-hal lain yang dapat mengatasi tekanan darah tinggi yang Anda derita.
Nah, itulah rangkuman kami seputar tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Risiko kehamilan akan menjadi lebih buruk jika Anda terus mengidap darah tinggi selama kehamilan,oleh karena itu pastikan fase-fase usia kehamilan trimester awal hingga menjelang melahirkan, Anda tetap terjaga dari masalah ini.
0 Response to "Seputar Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil"