ibu-hamil.web.id

Bayi Susah BAB, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Susah BAB merupakan salah satu masalah pencernaan yang cukup sering di derita oleh bayi. Masalah ini selain membuat ketidaknyamanan, juga dapat membuat bayi sering rewel, menangis, histeris, terutama ketika mereka hendak buang air besar. Kondisi bayi susah BAB tentu membuat para ibu merasa panik dan serba salah, apa lagi jika BAB yang keluar disertai dengan pendarahan dari luka. Nah, bagi para ibu yang mempunyai bayi dengan masalah semacam ini, berikut silakan disimak informasi mengenai penyebab serta cara mengatasi bayi susah BAB seperti yang disarankan oleh dr. Hermawan Siguntang dari RS. Advent Lampung.

Bayi Susah BAB

Bayi Susah BAB, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Seorang bayi dikatakan mengalami susah BAB jika dalam waktu seminggu ia hanya buang air besar sebanyak 3 kali dengan tekstur tinja yang lebih keras. Saat buang air besar, bayi tersebut umumnya terlihat mengalami kesakitan, menangis, dan rewel. Dalam kondisi yang lebih parah, susah BAB pada bayi bahkan dapat menyebabkan tertinggalnya bercak darah yang bercampur dengan tinja pada popok akibat luka yang timbul saat ia mengejan.

Masalah bayi susah BAB umumnya timbul pada bayi usia 0-5 bulan, namun karena faktor-faktor tertentu, masalah tersebut juga dapat berlanjut hingga usia 2 tahun. Adapun beberapa faktor penyebab timbulnya masalah susah BAB pada bayi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Penyebab Keterangan
Susu formula Susu formula mengandung lemak dan protein, 2 zat yang perlu waktu lama untuk dapat dicerna oleh tubuh bayi. Selain itu, ia juga mengandung kalium dan posfor, 2 mineral yang sangat berpengaruh terhadap tekstur tinja. Kandungan susu formula yang demikian ini merupakan faktor penyebab bayi susah BAB yang paling sering terjadi, terutama saat masa peralihan dan penyapihan.
Makanan padat Pada usia 4 bulan, bayi biasanya sudah dilatih untuk mengkonsumsi makanan padat. Hal ini penting agar kebutuhan nutrisi untuk perkembangannya tidak hanya bergantung pada ASI saja. Namun di sisi lain, peralihan jenis makanan ini sering pula membuat pencernaan bayi menjadi kaget. Si bayi mungkin akan mengalami susah BAB selama masa peralihan tersebut.
Dehidrasi Kekurangan cairan (dehidrasi) juga bisa menjadi salah satu penyebab bayi susah BAB. Kekurangan cairan berpengaruh terhadap pembentukan feses (tinja). Tekstur feses pada bayi yang kurang mengkonsumsi air umumnya lebih keras dan padat.
Kondisi medis tertentu Beberapa penyakit seperti alergi terhadap makanan tertentu, gangguan organ pencernaan, serta hipotiroid juga bisa menjadi penyebab terjadinya masalah bayi susah BAB. Namun kasus yang terjadi karena hal ini biasanya jarang terjadi.

Mengatasi Bayi Susah BAB

Kondisi bayi yang mengalami susah BAB tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebagai ibu, Anda tentu perlu melakukan sesuatu agar masalah yang dihadapi bayi segera hilang sehingga ia tidak terus menangis dan rewel. Adapun dalam mengatasi masalah susah BAB pada bayi, beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan antara lain:


1. Membuat anak aktif

Berdasarkan pengalaman banyak ibu, salah satu cara mengatasi susah BAB yang cukup efektif hasilnya adalah dengan menstimulasi bayi agar aktif  bergerak. Pergerakan tubuh yang aktif misalnya membuat ia lebih sering bermain dapat membuat proses pencernaan makanan berlangsung lebih sempurna sehingga feses lebih mudah terdorong oleh usus. Jika bayi belum bisa berjalan, Anda bisa menggerakan kakinya seperti gerakan mengayuh sepeda. Sedangkan bayi yang baru bisa merangkak, Anda bisa menstimulasinya agar mau merangkak lebih sering.

2. Memijat perut

Masalah susah BAB pada bayi juga akan cukup teratasi jika Anda mau melakukan pemijatan pada bagian bawah pusarnya. Pijat bagian tersebut dengan lembut ke arah atas seraya membuat si bayi merasa rileks agar ia tidak menangis saat dipijat.

3. Mengganti susu formula

Jika bayi mengalami susah BAB semenjak ia mengkonsumsi jenis susu formula tertentu, maka cobalah untuk menggantinya dengan merk berbeda. Berkonsultasi dengan dokter anak mungkin akan sangat membantu Anda dalam menentukan jenis dan merk susu yang baik untuk kebutuhan buah hati Anda.

4. Mengombinasikan makanan

Jika susah BAB terjadi saat bayi mulai belajar mengkonsumsi makanan padat, usahakanlah untuk tidak memberinya makanan-makanan yang berat seperti nasi, roti, atau biskuit. Cobalah untuk memberinya makanan yang lebih kaya serat seperti pure sayur dan buah.

5. Mandikan dengan air hangat

Mandi dengan air hangat juga dapat menjadi alternatif untuk mengatasi susah BAB pada bayi. Hal ini bisa membuatnya lebih rileks, sehingga saluran pencernaannya bisa lebih mudah mengeluarkan kotoran.

6. Cukupi kebutuhan air

Hal penting yang juga perlu dilakukan untuk mengatasi bayi yang susah BAB adalah dengan mencukupi kebutuhan airnya. Berikan sebotol air putih dalam dot untuk membantu menambah asupan air ke dalam tubuhnya. Selain itu, berikan pula makanan pengganti ASI yang lebih lembek agar pencernaannya tidak terlalu bekerja berat.

Nah, demikianlah pemaparan dr. Hermawan Siguntang mengenai penyebab bayi susah BAB serta beberapa cara mengatasi susah BAB pada bayi. Semoga tulisan beliau dapat berguna bagi pembaca sekalian. Jika setelah melakukan tips-tips di atas susah BAB pada bayi masih tetap terjadi, segeralah berkonsultasi pada tenaga medis setempat agar resiko terjadinya luka anus dapat dihindari. Salam.

0 Response to "Bayi Susah BAB, Penyebab, dan Cara Mengatasinya"