ibu-hamil.web.id

Bahaya Mengkonsumsi Es saat Hamil ? Cuma Mitos!!

Di sebagian kalangan masyarakat ada semacam kepercayaan bahwa mengkonsumsi minuman atau air es selama kehamilan adalah sesuatu yang berbahaya karena dapat menyebabkan kelainan pada kehamilan yang dikenal dengan istilah ‘kembar air’. Kembar air merupakan suatu istilah yang berasal dari masyarakat untuk menyebut bayi yang lahir dengan keluarnya banyak air. Sebenarnya, hal itu terjadi karena ukuran kandungan yang besar atau karena jumlah air ketuban yang berlebih, sehingga seolah-olah si bayi terlahir dengan air.

Kondisi seperti itu sesungguhnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan minum air es selama kehamilan. Minum air es selama hamil tidak berpengaruh secara langsung pada janin, karena di dalam rahim saat hamil ada plasenta yang memiliki regulator. Jadi, apabila ibu hamil minum banyak sekali pun, yang diserap oleh si janin hanya sesuai dengan kebutuhannya saja.

Apabila diilustrasikan secara sederhana, saat anda minum maka air akan diserap oleh usus, lalu masuk ke dalam jantung yang menyebabkan darah menjadi encer serta dapat beredar ke seluruh tubuh. Nah, sebagian lagi yang tidak terpakai akan di buang melalui urine. Jadi, kesimpulannya, apa yang di sebut sebagai ‘kembar air’ sama sekali tidak berhubungan dengan konsumsi air es oleh si ibu hamil.

Bahaya Mengkonsumsi Es saat Hamil

Sebenarnya secara medis, kondisi yang di sebut ‘kembar air’ itu terjadi karena adanya kondisi polihidramnion. Polihidramnion adalah terkumpulnya cairan di dalam ketuban dalam jumlah di atas 2 liter. Banyaknya air ketuban itu secara garis besar bisa disebabkan oleh faktor yang diketahui sebabnya, serta juga karena faktor yang tidak diketahui sebabnya. Faktor yang diketahui sebabnya terjadi karena terdapat gangguan atau sumbatan pada saluran pencernaan janin, adanya infeksi, atau karena bayi kembar.

Kondisi polihidramnion dapat terdeteksi setiap saat, sepanjang ibu hamil rutin memeriksakan kehamilan. Tidak diperlukan pemeriksaan USG untuk hal ini. Namun, jika kondisi ukuran janin lebih besar dari usia kehamilan berdasarkan haid terakhir misalnya usia kehamilan 16 minggu, tapi besarnya seperti usia kehamilan 20 minggu, maka dapat di curigai adanya polihidramnion. Untuk hal tersebut, sebaiknya periksakan kehamilan anda dengan USG, untuk memastikan kecurigaan anda.

Polihidramnion sendiri tidak berdampak pada bayi, melainkan pada kehamilan. Jadi, umumnya pada kasus ini, kehamilan tidak bisa berlangsung 9 bulan 10 hari, tetapi harus dilahirkan lebih cepat (prematur). Pasalnya, apabila dibiarkan kondisi ini akan membuat sang ibu merasa sesak sehingga tidak nyaman.

Polihidramnion dapat terjadi pada ibu hamil mana pun, dan saat ini belum ada faktor pencegahnya. Oleh karenanya dilakukan pemeriksaan secara rutin sesuai anjuran dokter kandungan, sehingga kondisi kehamilan anda dapat senantiasa terpantau. Dan yang perlu diingat adalah bahwa bahaya mengkonsumsi es selama kehamilan hanyalah mitos belaka.

0 Response to "Bahaya Mengkonsumsi Es saat Hamil ? Cuma Mitos!!"