Pada kehamilan trimester pertama, seorang ibu hamil seringkali mengalami pegal-pegal di area persendian tulangnya. Pegal-pegal ini umumnya akan terus terjadi dengan tambahan nyeri pinggang jika kehamilan telah mencapai usia trimester tiga. Orang pada umumnya melakukan sauna untuk menghilangkan pegal-pegal tersebut, namun bolehkah ibu hamil melakukan hal yang sama? Apakah ada dampak yang bisa ditimbulkan akibat melakukan sauna pada ibu hamil? Bahaya apa saja yang dapat timbul? Berikut ini, mari simak ulasannya.
Bagi ibu hamil, sauna adalah salah satu hal yang dipantang. Sauna dapat menyebabkan hipertermia atau peningkatan suhu tubuh secara mendadak. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan bagi kehamilan karena dari beberapa penelitian diketahui bahwa hipertermia dapat meningkatkan risiko cacat lahir terutama pada kehamilan bayi perempuan di trimester pertama.
Kendati terdengar cukup mengerikan, The American College of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) menyatakan sejatinya tidak semua sauna berbahaya. Jenis sauna dengan uap herbal yang diatur suhunya sedemikian rupa masih dikategorikan aman. Namun, untuk memperoleh keterangan lebih lanjut, Anda sebaiknya menghubungi dokter kehamilan Anda.
Demikian pembahasan mengenai bahaya sauna bagi ibu hamil beserta tips mengatasi pegal selama kehamilan tanpa sauna. Jika masih ada yang perlu didiskusikan, Anda boleh menggunakan fasilitas kolom komentar di bawah ini untuk berkomunikasi dengan kami. Salam.
Bahaya Sauna bagi Ibu Hamil
Sauna adalah kegiatan mandi uap yang biasanya dilakukan untuk menghilangkan rasa pegal-pegal pada persendian tulang dan jaringan ikat otot. Sauna dilakukan di dalam ruangan khusus yang didesain mampu menjaga aliran panas dari uap yang dihembuskan dari ruang pembakaran.Suhu uap yang dihembuskan dari ruang pembakaran ke ruang sauna bervariasi hingga 48 derajat Celcius. Cukup hangat untuk membuat keringat keluar dari dalam tubuh.
Bagi ibu hamil, sauna adalah salah satu hal yang dipantang. Sauna dapat menyebabkan hipertermia atau peningkatan suhu tubuh secara mendadak. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan bagi kehamilan karena dari beberapa penelitian diketahui bahwa hipertermia dapat meningkatkan risiko cacat lahir terutama pada kehamilan bayi perempuan di trimester pertama.
Kendati terdengar cukup mengerikan, The American College of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) menyatakan sejatinya tidak semua sauna berbahaya. Jenis sauna dengan uap herbal yang diatur suhunya sedemikian rupa masih dikategorikan aman. Namun, untuk memperoleh keterangan lebih lanjut, Anda sebaiknya menghubungi dokter kehamilan Anda.
Tips Mengatasi Pegal Tanpa Sauna
Menyadari jika sauna cukup berisiko, ibu hamil sebaiknya tidak melakukan hal ini. untuk mengatasi pegal-pegal selama kehamilan, ibu hamil dapat melakukan beberapa tips yang terbukti cukup ampuh meringankan gejala tersebut. Tips tersebut antara lain mandi dengan air hangat, pijat pada profesional atau suami Anda, dan melakukan latihan pernafasan melalui olahraga renang atau yoga kehamilan.Demikian pembahasan mengenai bahaya sauna bagi ibu hamil beserta tips mengatasi pegal selama kehamilan tanpa sauna. Jika masih ada yang perlu didiskusikan, Anda boleh menggunakan fasilitas kolom komentar di bawah ini untuk berkomunikasi dengan kami. Salam.
0 Response to "Bahaya Sauna bagi Ibu Hamil, Ini Pemaparannya!"