Pada awalnya, kehamilan ektopik mungkin tidak menunjukan tanda atau gejala yang mudah dilihat pada penderitanya. Dalam hal ini, tanda dan gejala kehamilan ektopik akan sama dengan tanda kehamilan awal seperti berhentinya menstruasi, nyeri payudara, dan mual-mual. Jika Anda melakukan tes kehamilan, hasilnya juga akan positif. Namun, dalam kehamilan ektopik, janin tidak dapat melanjutkan perkembangannya seperti perkembangan bayi pada umumnya.
Meski tidak menunjukan gejala yang kontras, kehamilan ektopik tetap dapat dideteksi melalui beberapa tanda yang biasa muncul pada penderitanya. Akan tetap tanda-tanda di bawah ini tidaklah bisa menjadi rujukan sepenuhnya, kecuali jika Anda mengalami semuanya secara bersama-sama. Berikut ini gejala-gejala kehamilan ektopik tersebut seperti dikutip dari situs babycenter.com.
Kram dan nyeri di perut bagian bawah sejatinya terjadi karena adanya kontraksi otot di sekitar tuba fallopi. Jika kontraksi ini terus berlanjut, pendarahan sangat mungkin terjadi dari organ dalam kemaluan Anda. Pendarahan berat ini bisa menyebabkan Anda mengalami pingsan atau shock. Oleh karena itu, segera hubungi tenaga medis setempat untuk memperoleh penanganan darurat.
Meski tidak menunjukan gejala yang kontras, kehamilan ektopik tetap dapat dideteksi melalui beberapa tanda yang biasa muncul pada penderitanya. Akan tetap tanda-tanda di bawah ini tidaklah bisa menjadi rujukan sepenuhnya, kecuali jika Anda mengalami semuanya secara bersama-sama. Berikut ini gejala-gejala kehamilan ektopik tersebut seperti dikutip dari situs babycenter.com.
0 Response to "5 Tanda dan Gejala Kehamilan Ektopik Terganggu pada Ibu Hamil"