KB spiral atau IUD merupakan salah satu jenis KB yang dewasa ini kian digemari para ibu di Indonesia. Selain karena penggunaannya yang relatif lebih mudah dan sederhana, KB spiral juga lebih dipilih karena dianggap tidak menyebabkan kenaikan berat badan seperti halnya penggunaan KB suntik dan pil KB. Namun, dibalik penggunaannya yang mudah dan tidak menyebabkan gendut itu, tahukah Anda jika sebetulnya pemakaian KB spiral bisa menimbulkan beberapa efek samping yang lebih berbahaya. Apa saja efek samping KB spiral tersebut? Simak pembahasannya berikut ini!
Seperti dikutip dari situs WebMD.com, penggunaan KB spiral memang diketahui dapat mencegah terjadinya kehamilan hingga tingkat tertinggi, yakni sekitar 99%. Namun, dibalik itu, penggunaan jenis KB ini ternyata dapat menimbulkan beberapa efek samping. Efek samping KB spiral tersebut antara lain menyebabkan timbulnya rasa nyeri di punggung, kram perut, gangguan menstruasi, kista, perforasi uterus, dan masih banyak lagi.
Nah, itulah beberapa efek samping KB spiral yang mungkin akan terjadi pada para pemakainya. Perlu diketahui bahwa efek samping-efek samping di atas sebetulnya hanya terjadi pada sebagian kecil wanita. Untuk mengetahui cocok tidaknya jenis KB ini bagi diri Anda, berkonsultasilah ke dokter yang sudah berpengalaman.
Efek Samping KB Spiral (IUD)
Spiral atau IUD merupakan satu piranti kecil berbentuk T yang dipasang di dalam rahim untuk mencegah terjadinya pembuahan dan kehamilan. Spiral berdasarkan cara kerjanya terbagi menjadi 2 jenis, yaitu spiral tembaga dan spiral hormonal. Spiral tembaga merupakan spiral yang terbuat dari tembaga dan bekerja menghalangi laju spe*ma menuju mulut rahim (efektivitas 10 tahun), sedangkan spiral hormonal adalah spiral yang bekerja secara hormonal (berisi hormon progestin dan levonorgestrel) mencegah pelepasan sel telur ke luar rahim (efektivitas 5 tahun).Seperti dikutip dari situs WebMD.com, penggunaan KB spiral memang diketahui dapat mencegah terjadinya kehamilan hingga tingkat tertinggi, yakni sekitar 99%. Namun, dibalik itu, penggunaan jenis KB ini ternyata dapat menimbulkan beberapa efek samping. Efek samping KB spiral tersebut antara lain menyebabkan timbulnya rasa nyeri di punggung, kram perut, gangguan menstruasi, kista, perforasi uterus, dan masih banyak lagi.
1. Nyeri Punggung
Efek samping KB spiral yang pertama adalah timbulnya rasa nyeri di punggung serta kram perut seperti saat nyeri haidh. Efek samping ini akan muncul beberapa jam setelah Anda melakukan pemasangan dan akan hilang dengan sendirinya. Jangan terlalu risau dan khawatir jika Anda keluhan ini. Asalkan Anda melakukan pemasangan pada tenaga kesehatan yang sudah terampil, efek samping ini tidak akan timbul kembali di kemudian hari.2. Gangguan Mentruasi
Spiral tembaga pada beberapa kasus juga dapat berefek samping pada timbulnya nyeri haidh dan peningkatan pendarahan saat menstruasi. Jika Anda mengalaminya, sebaiknya konsultasikan hal ini ke tenaga kesehatan. Anda mungkin akan dianjurkan untuk mengganti spiral Anda dengan spiral hormonal yang tidak memicu terjadinya efek samping ini.Beberapa merk KB spiral yang diketahui aman digunakan bagi wanita Indonesia antara lain KB spiral Nova T, Mirena, Copper T, dan KB spiral Andalan. – Depkes RI, 2007.
3. Kista
Penggunaan KB spiral hormonal memang dapat mencegah terjadinya efek samping pendarahan atau nyeri haidh. Namun jenis spiral satu ini diketahui justru dapat mengakibatkan masalah yang lebih fatal. Munculnya tumor jinak atau kista ovarium adalah efek negatif yang paling menakutkan dari pemasangan jenis alat kontrasepsi ini.4. Perforasi Uterus
Satu dari 1000 wanita yang memasang KB spiral diketahui akan mengalami Perforasi Uterus. Perforasi uterus adalah suatu kondisi dimana spiral terjebak di dalam rahim, menusuk, dan menyebabkan kebocoran rahim. Jika hal ini terjadi, segera hubungi dokter untuk melepaskan spiral yang terpasang di rahim Anda. Jangan dibiarkan karena bisa berdampak serius pada kesehatan dan kesuburan reproduksi Anda.5. Spiral Lepas
Sekitar 10% KB spiral akan lepas dengan sendirinya pada beberapa bulan setelah pemasangan. Terlepasnya spiral sebetulnya tidak menyebabkan masalah bagi kesehatan, hanya saja jika ia tidak dipasang lagi, maka tak ada jaminan lagi bagi Anda untuk sukses mencegah kehamilan.6. Radang Panggul
Pemasangan spiral yang kurang tepat dan tidak memperhatikan higienitas sering kali menimbulkan efek samping berupa timbulnya radang panggul. Efek samping KB spiral ini salah satunya dapat dihindari dengan cara memastikan dokter yang akan memasang spiral untuk Anda benar-benar sudah berpengalaman.7. Efek Hormonal
Sama halnya seperti pil KB dan KB suntik, penggunaan spiral hormonal juga akan menyebabkan timbulnya masalah hormonal seperti nyeri payudara, sakit kepala, keputihan, perubahan suasana hati, dan jerawat. Jika Anda tindak ingin mengalami efek samping KB spiral ini, pilihlah jenis spiral tembaga sebagai alternatif.Nah, itulah beberapa efek samping KB spiral yang mungkin akan terjadi pada para pemakainya. Perlu diketahui bahwa efek samping-efek samping di atas sebetulnya hanya terjadi pada sebagian kecil wanita. Untuk mengetahui cocok tidaknya jenis KB ini bagi diri Anda, berkonsultasilah ke dokter yang sudah berpengalaman.
0 Response to "8 Efek Samping KB Spiral (IUD), Harus Tahu sebelum Pasang!"