Seperti yang dijelaskan pada artikel sebelumnya, dalam Islam, ibu hamil memang tidak diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa selama kehamilannya. Mereka hanya diwajibkan untuk membayar fidyah atau memberi makan kaum fakir dengan cara tertentu sebagai pengganti ibadah puasa yang tidak dilakukannya. Namun, kendati tidak diwajibkan, tak sedikit ibu hamil yang tetap ingin melaksanakan ibadah puasa. Mereka menganggap kondisi tubuhnya kuat dan merasa mampu untuk menunaikan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Bila ini terjadi, bagaimana medis memandang hal tersebut? Bolehkah ibu hamil berpuasa menurut dunia kesehatan? Apa efek puasa pada ibu hamil terhadap perkembangan janinnya? Untuk tahu jawabannya, simaklah uraian berikut ini!
Kebutuhan nutrisi dan gizi yang harus dicukupi oleh seorang ibu hamil agar perkembangan janinnya tetap sehat adalah sekitar 2.500 kalori perhari. Kebutuhan ini kurang lebih setara dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% protein, dan 10-20% lemak. Saat sahur dan berbuka, kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan konsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna, yang terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, buah, dan susu dalam porsi yang sewajarnya. Selain itu, konsumsi suplemen dan vitamin juga penting selama berpuasa. Saat sahur dan berbuka minumlah beberapa suplemen penting seperti asam folat, zat besi, dan kalsium agar bayi Anda tetap dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna.
Pada beberapa kasus, ada ibu hamil yang memaksa untuk berpuasa meski tubuhnya mengidap masalah kesehatan, pada akhirnya ia dan janinnya mengalami masalah fatal. Adapun beberapa kondisi ibu hamil yang tidak dibolehkan berpuasa adalah ibu hamil yang mengalami masalah kencing manis (diabetes), darah tinggi, mengalami dehidrasi, dan magh.
Nah, demikianlah beberapa hal terkait pertanyaan bolehkah ibu hamil berpuasa Ramadhan menurut dunia medis. Semoga dengan artikel ini Anda bisa memutuskan untuk lanjut berpuasa atau tidak. Dan jika lanjut, silakan ikuti tips aman berpuasa saat hamil pada artikel selanjutnya. Salam.
Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa
Secara medis, perkara boleh tidaknya seorang ibu hamil berpuasa sangat bergantung pada kondisi tubuh dan kesehatan ibu hamil yang bersangkutan. Selama kehamilannya dinyatakan sehat dan tanpa masalah, ibu hamil dianggap boleh berpuasa Ramadhan asalkan ia mampu untuk tetap mencukupi kebutuhan nutrisi dan gizi bagi perkembangan janinnya di saat sahur dan berbuka.Kebutuhan nutrisi dan gizi yang harus dicukupi oleh seorang ibu hamil agar perkembangan janinnya tetap sehat adalah sekitar 2.500 kalori perhari. Kebutuhan ini kurang lebih setara dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% protein, dan 10-20% lemak. Saat sahur dan berbuka, kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan konsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna, yang terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, buah, dan susu dalam porsi yang sewajarnya. Selain itu, konsumsi suplemen dan vitamin juga penting selama berpuasa. Saat sahur dan berbuka minumlah beberapa suplemen penting seperti asam folat, zat besi, dan kalsium agar bayi Anda tetap dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna.
Larangan Puasa bagi Ibu Hamil
Kendati secara umum dinyatakan aman dan boleh, ibu hamil juga sangat penting untuk memeriksakan kehamilannya pada dokter kehamilan untuk memutuskan bisa berpuasa atau tidak.Pada beberapa kasus, ada ibu hamil yang memaksa untuk berpuasa meski tubuhnya mengidap masalah kesehatan, pada akhirnya ia dan janinnya mengalami masalah fatal. Adapun beberapa kondisi ibu hamil yang tidak dibolehkan berpuasa adalah ibu hamil yang mengalami masalah kencing manis (diabetes), darah tinggi, mengalami dehidrasi, dan magh.
1. Darah Tinggi
Selama berpuasa tekanan darah akan menurun karena metabolisme tidak berlangsung dengan sempurna. Nah, bagi ibu hamil yang memiliki hipertensi (tekanan darah tinggi), berpuasa akan membuat tekanan darahnya naik turun. Kondisi ini jika berlangsung terus menerus tentu akan membahayakan janin dan bahkan bisa menyebabkan keguguran.2. Kencing Manis
Ibu hamil dengan encing manis atau diabetes sangat tidak dianjurkan untuk berpuasa. Alasannya, selain karena harus menjalani terapi obat secara teratur, mereka juga mesti mematuhi program dan jadwal makan yang telah dibuat oleh dokter agar kadar gula darah dapat terkontrol dan tetap stabil.3. Dehidrasi
Dehidrasi selama kehamilan dapat disebabkan karena beberapa hal, mulai dari muntah-muntah di pagi hari, morning sickness, diare, hingga gejala hilangnya nafsu makan. Ibu hamil yang memiliki masalah dehidrasi sangat tidak dianjurkan berpuasa karena bisa memicu timbulnya berat badan bayi lahir rendah atau kelahiran prematur.4. Magh
Ibu hamil yang memiliki magh jika memaksakan diri untuk berpuasa maka secara tidak langsung ia telah memperbesar peluang kambuhnya si magh ini. Lambung yang kosong akan memacu peningkatan asam lambung sehingga bisa membahayakan bagi tahapan perkembangan janin.Nah, demikianlah beberapa hal terkait pertanyaan bolehkah ibu hamil berpuasa Ramadhan menurut dunia medis. Semoga dengan artikel ini Anda bisa memutuskan untuk lanjut berpuasa atau tidak. Dan jika lanjut, silakan ikuti tips aman berpuasa saat hamil pada artikel selanjutnya. Salam.
0 Response to "Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa dalam Dunia Kesehatan"