Tanya : Dokter, beberapa isu di luaran menyebutkan jika kelebihan berat badan dapat menyebabkan seorang wanita menjadi tidak subur. Secara kebetulan saya memiliki berat badan yang cukup besar yaitu 88 kg di usia saya yang baru 24 tahun. Nah, saya khawatir jika isu itu benar, apakah mungkin saya memang benar-benar tidak subur? Jika iya, apa yang seharusnya saya lakukan untuk bisa menjadi subur? Berapa berat badan ideal yang seharusnya saya jaga agar bisa memperoleh kehamilan? Terima kasih Dokter atas jawabannya, saya tunggu. – Sri Setiani, Lampung.
Jawab : Ibu Sri, perlu diketahui bahwa kelebihan berat badan sejatinya tidak berpengaruh langsung terhadap kesuburan seorang wanita. Kesuburan wanita lebih dipengaruhi oleh siklus menstruasinya. Artinya, meski Anda gendut tapi rutin menstruasi setiap 28 hari sekali, Anda tetap berpeluang cukup besar untuk memperoleh kehamilan.
Kendati demikian, ibu perlu tahu bahwa wanita yang memiliki kelebihan berat badan dapat saja mengalami ketidakseimbangan hormon yang dapat menjadikan siklus menstruasi mereka tidak lancar. Hal inilah yang menyebabkan wanita tersebut mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS). Pada wanita dengan PCOS, ovarium tidak menghasilkan cukup hormon yang dapat merangsang sel telur matang sehingga menurunkan peluang terjadinya pembuahan (ovulasi).
Untuk menghindari sindrom ovarium polistik, seorang wanita harus memiliki berat badan yang ideal. Berat badan ideal dapat diketahui melalui indeks massa tubuh. Indeks massa tubuh diketahui dengan analisis terhadap berat badan dan tinggi badan (bukan umur). Bagilah berat badan Anda (kg) dengan kuadrat tinggi badan Anda (meter), dan nilai yang diperoleh dari hitungan tersebut, itulah indeks massa tubuh.
Misal, bila Anda memiliki berat 88 kg dengan tinggi badan 170 cm, maka indeks massa tubuh Anda adalah 88 kg / (1,7*1,7) = 30,44. Indeks massa tersebut menunjukan bahwa Anda tergolong mengalami obesitas. Untuk memperoleh berat badan ideal seharusnya Anda memiliki indeks berat badan di kisaran angka 18.5 – 24.
Berat badan ideal dapat diperoleh melalui diet kehamilan. Berbeda dengan diet pada umumnya, diet kehamilan dilakukan dengan meminimalkan asupan karbohidrat tapi memperbanyak asupan nutrisi-nutrisi yang meningkatkan kesuburan seperti susu, buah, dan sayuran.
Untuk mencegah rasa lapar, wanita yang sedang menjalani diet kehamilan disarankan untuk memperbanyak makan berbagai jenis kacang seperti kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai, kuaci, dan lain-lain. Selain untuk membuat wanita merasa haus dan minum lebih banyak, kacang-kacangan ini bisa menjadi sumber protein yang dapat meningkatkan kesuburan seorang wanita.
Selain menjaga pola makan, wanita yang melakukan diet kehamilan juga harus berolahraga secara rutin agar kalori dalam tubuh lebih banyak terbakar. Selain membantu mempercepat tercapainya berat badan ideal, olahraga rutin juga meningkatkan kesehatan tubuh yang menunjang kehamilan Anda nantinya.
Nah, demikian Ibu Sri jawaban saya terkait pengaruh berat badan terhadap kesuburan seorang wanita untuk hamil. Semoga jawaban ini dapat memberikan solusi bagi Ibu Sri dan wanita lain yang mungkin memiliki masalah yang sama. Terima kasih.
Jawab : Ibu Sri, perlu diketahui bahwa kelebihan berat badan sejatinya tidak berpengaruh langsung terhadap kesuburan seorang wanita. Kesuburan wanita lebih dipengaruhi oleh siklus menstruasinya. Artinya, meski Anda gendut tapi rutin menstruasi setiap 28 hari sekali, Anda tetap berpeluang cukup besar untuk memperoleh kehamilan.
Kendati demikian, ibu perlu tahu bahwa wanita yang memiliki kelebihan berat badan dapat saja mengalami ketidakseimbangan hormon yang dapat menjadikan siklus menstruasi mereka tidak lancar. Hal inilah yang menyebabkan wanita tersebut mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS). Pada wanita dengan PCOS, ovarium tidak menghasilkan cukup hormon yang dapat merangsang sel telur matang sehingga menurunkan peluang terjadinya pembuahan (ovulasi).
Untuk menghindari sindrom ovarium polistik, seorang wanita harus memiliki berat badan yang ideal. Berat badan ideal dapat diketahui melalui indeks massa tubuh. Indeks massa tubuh diketahui dengan analisis terhadap berat badan dan tinggi badan (bukan umur). Bagilah berat badan Anda (kg) dengan kuadrat tinggi badan Anda (meter), dan nilai yang diperoleh dari hitungan tersebut, itulah indeks massa tubuh.
Misal, bila Anda memiliki berat 88 kg dengan tinggi badan 170 cm, maka indeks massa tubuh Anda adalah 88 kg / (1,7*1,7) = 30,44. Indeks massa tersebut menunjukan bahwa Anda tergolong mengalami obesitas. Untuk memperoleh berat badan ideal seharusnya Anda memiliki indeks berat badan di kisaran angka 18.5 – 24.
Berat badan ideal dapat diperoleh melalui diet kehamilan. Berbeda dengan diet pada umumnya, diet kehamilan dilakukan dengan meminimalkan asupan karbohidrat tapi memperbanyak asupan nutrisi-nutrisi yang meningkatkan kesuburan seperti susu, buah, dan sayuran.
Untuk mencegah rasa lapar, wanita yang sedang menjalani diet kehamilan disarankan untuk memperbanyak makan berbagai jenis kacang seperti kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai, kuaci, dan lain-lain. Selain untuk membuat wanita merasa haus dan minum lebih banyak, kacang-kacangan ini bisa menjadi sumber protein yang dapat meningkatkan kesuburan seorang wanita.
Selain menjaga pola makan, wanita yang melakukan diet kehamilan juga harus berolahraga secara rutin agar kalori dalam tubuh lebih banyak terbakar. Selain membantu mempercepat tercapainya berat badan ideal, olahraga rutin juga meningkatkan kesehatan tubuh yang menunjang kehamilan Anda nantinya.
Nah, demikian Ibu Sri jawaban saya terkait pengaruh berat badan terhadap kesuburan seorang wanita untuk hamil. Semoga jawaban ini dapat memberikan solusi bagi Ibu Sri dan wanita lain yang mungkin memiliki masalah yang sama. Terima kasih.
0 Response to "Pengaruh Berat Badan terhadap Kesuburan Wanita"