Pusing Saat Hamil Muda ? Ini 5 Cara Mengatasinya!

Pusing saat hamil muda adalah salah satu masalah yang paling sering dikeluhkan mereka, para ibu hamil yang tengah menjalani fase awal kehamilan. Keluhan ini sangat mengganggu aktivitas, sehingga pengobatan dan penangan medis harus segera diperoleh bagi mereka yang menderitanya. Namun, tahukah Anda jika selama kehamilan, seseorang tak boleh mengkonsumsi sembarang obat.Ya, obat yang tidak diresepkan oleh dokter biasanya dapat mengganggu pertumbuhan dan tahapan perkembangan janin. Nah, menyadari hal itu berikut ini kami akan membahas seputar pusing saat hamil muda beserta cara menangani dan mengobatinya secara aman.

Pusing saat Hamil Muda

Pusing saat hamil muda atau trimester pertama memang merupakan keluhan yang sangat sering terjadi. Biasanya, jenis pusing dengan leher tegang adalah jenis yang paling umum. Selain itu, pusing dengan sakit kepala meremas yang tak tertahankan pada kedua sisi kepala dan leher belakang juga cukup banyak terjadi. Sebetulnya mengapa hal ini bisa terjadi? Normalkan pusing saat hamil muda dan apa dampak buruknya bagi pertumbuhan dan perkembangan janin?

Secara pasti, penyebab pusing saat hamil muda memang belum bisa diketahui. Namun, beberapa pakar kehamilan menganggap jika terjadinya masalah ini tak lain adalah karena pengaruh hormon kehamilan, peningkatan volume, dan sirkulasi darah. Ketiga hal ini adalah beberapa faktor penting yang memicu pusing selama kehamilan terjadi. Faktor-faktor ini akan lebih berpotensi menyebabkan pusing terutama jika dikombinasikan dengan masalah insomnia, kurang tidur, kelelahan mata, alergi, stres, depresi, atau dehidrasi.

Meski akan sembuh dengan sendirinya saat usia kehamilan memasuki trimester kedua (di usia ini hormon kehamilan akan kembali normal), pusing saat hamil tetap saja akan mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, penanganan perlu segera dilakukan karena dikhawatirkan keluhan ini juga bisa mengganggu tumbuh kembang janin. Lalu, tindakan pengobatan apa yang bisa dilakukan?

1. Menghindari Makanan Pemicu

Untuk mencegah pusing saat hamil muda, Anda tentu perlu menghindari makanan-makanan yang berpotensi memicu terjadinya masalah ini. Beberapa makanan tersebut antara lain makanan yang mengandung MSG (penyedap rasa), pemanis buatan, tape, makanan yang berbau menyengat, dan makanan-makanan yang mengandung nitrit atau nitrat tinggi.

2. Gunakan Kompres

Jika pusing sudah mulai menyerang, Anda disarankan untuk menggunakan kompres. Kompres yang digunakan bisa berupa kompres panas maupun kompres dingin. Namun, saya cenderung menganjurkan untuk menggunakan kompres dingin saja. Kompres dingin yang dibumbui dengan sedikit aroma terapi bisa membantu tubuh Anda merasa rileks dan mengurangi rasa pusing migran yang diderita.

3. Mandi Air Dingin

Pusing kepala sebelah atau migran dapat pula diredakan dengan mandi air dingin. Ya, mandi air dingin di pagi hari dengan membasahi seluruh tubuh rupanya bisa mengurangi rasa sakit yang Anda derita. Namun, jika kondisi kesehatan Anda tidak memungkinkan untuk melakukan hal ini, Anda bisa menggantikannya dengan mencuci muka atau memercikan sedikit air dingin ke wajah Anda. Saya sendiri melakukan hal ini, dan hasilnya cukup menakjubkan.

4. Menghindari Lelah, Haus, dan Lapar

Kelelahan, haus, dan lapar adalah 3 kondisi yang bisa memicu terjadinya pusing saat hamil muda. Untuk mencegah kelelahan, Anda disarankan untuk mencukup kebutuhan istirahat Anda dengan tidur siang yang cukup dan tidak melakukan aktivitas berat. Untuk mencegah lapar, Anda bisa makan dengan porsi kecil tapi sering. Sedangkan untuk mencegah kehausan atau dehidrasi, minumlah air putih di sela-sela kesibukan Anda.

5. Melakukan Gerakan Relaksasi

Ibu hamil muda yang terlampau sering mengeluhkan pusing dapat juga melakukan beberapa gerakan relaksasi yang aman seperti dengan berlatih meditasi, yoga, atau self hypnosis. Ketiga gerakan ini bisa mengurangi stress dan menghilangkan kebiasaan pusing yang biasa terjadi, terutama selama kehamilan trimester pertama.

Nah, itulah informasi seputar pusing saat hamil muda beserta cara mengatasinya. Semoga dapat membantu masalah Anda dan terakhir kami sarankan Anda untuk tetap berkonsultasi pada dokter terkait masalah ini agar penanganan yang diberikan bisa lebih efektif. Salam.