ibu-hamil.web.id

Virus Rubella pada Ibu Hamil ? Ini Pembahasan Lengkapnya!

Virus rubella adalah virus penyebab penyakit campak Jerman pada janin. Virus ini sangat berbahaya bagi kelangsungan kehamilan. Ia masuk melalui sistem pembuluh darah, melalui plasenta, menginfeksi, dan membuat malfungsi pertumbuhan seperti merusak sistem penglihatan, pendengaran, kulit, lidah, serta sistem neurologi janin.  Adapun sebelum ditemukannya vaksin Rubella pada 1969, virus ini telah berhasil menyebabkan kematian dan kecacatan janin sebanya 12,5 juta kasus dalam 1 tahun saja. Pengenalan seputar virus rubella pada ibu hamil, gejala, cara mencegah, dan cara mengobatinya adalah hal penting yang perlu dilakukan jika Anda tidak ingin memiliki bayi yang terlahir dengan kondisi seperti pada gambar berikut:

Virus Rubella pada Ibu Hamil

Virus Rubella pada Ibu Hamil

Sama seperti bakteri toksoplasma, virus rubella sebetulnya juga tidak menimbulkan masalah yang serius bagi orang biasa, termasuk bagi ibu hamil. Ia hanya akan menyerang pada janin dan membuat janin mengalami disfungsi pertumbuhan. Kecacatan permanen pada sistem pengindraan adalah beberapa hal yang sangat dikhawatirkan terjadi pada janin akibat infeksi virus ini.

Risiko inveksi virus rubella paling besar terjadi pada tahap perkembangan awal kehamilan dan risiko ini terus berkurang seiring dengan meningkatnya usia kehamilan. Jika Anda terinfeksi rubella dalam 3 bulan pertama kehamilan, kemungkinan janin Anda terjangkit rubella adalah sebanyak 85%. Bulan keempat dan kelima risiko turun jadi 54%, selepas bulan kelima risiko turun dengan sangat drastis.

Jika seorang ibu hamil mengalami inveksi virus ini, beberapa masalah umum yang mungkin akan terjadi pada janin antara lain cacat mata dan kebutaan, tuli, masalah neurologis, serta malformasi jantung. Terdengar cukup mengerikan memang, namun itulah kondisi riil yang akan dialami jika Anda tidak melakukan imunisasi khusus untuk mencegah inveksi virus ini di kehamilan Anda.

Imunisasi khusus yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap inveksi virus rubella pada ibu hamil adalah satu-satunya tindakan pencegahan yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko cacat lahir pada janin Anda. Imunisasi ini diberikan beberapa bulan sebelum hamil (prenatal) dan sangat tidak diperbolehkan diberikan pada mereka yang sudah hamil. Setelah menikah berbagai imunisasi memang akan disarankan bagi Anda untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan terburuk akibat menurunnya daya tahan tubuh saat hamil pertama.

Jika Anda tidak melakukan imunisasi rubella, kemungkinan terjangkitnya virus penyebab campak Jerman ini pada janin akan sangat tinggi. Dan jika Anda terserang, beberapa gejala seperti nyeri sendi, sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar darah mungkin akan Anda alami. Jika sudah seperti ini, tindakan yang harus Anda lakukan adalah mencari bantuan medis ahli seperti dokter spesialis kehamilan. Jika memang positif terinveksi, biasanya dokter akan memberi Anda 2 pilihan, yaitu melanjutkan kehamilan dengan risiko bayi lahir cacat atau mengakhiri saja kehamilan Anda dengan menggugurkannya.

Karena tidak ada pengobatan atau pencegahan yang benar-benar efektif, Anda mungkin terpaksa memutuskan untuk mengakhiri kehamilan. Jika Anda memutuskan untuk menjaga kehamilan, dokter mungkin akan memberi Anda imunisasi globulin. Imunisasi ini hanya sekedar untuk  mengurangi risiko cacat bayi yang sedang berkembang, dan bukan untuk menyembuhkannya.

Nah, itulah sedikit pembahasan mengenai virus rubella pada ibu hamil dan cara mengatasinya. Untuk lebih memahami seperti apa virus ini bekerja, saksikanlah video yang sengaja kami sematkan berikut ini:

0 Response to "Virus Rubella pada Ibu Hamil ? Ini Pembahasan Lengkapnya!"