Merencanakan dan merancang kehadiran buah hati di sebuah keluarga adalah hal penting yang tidak bisa diabaikan. Hal ini merupakan sumbangan paling berarti bagi kebahagiaan sebuah keluarga, baik dari aspek kesehatan, finansial, maupun kejiwaan. Dalam hal pendidikan anak misalnya, perencanaan kehamilan akan berhubungan dengan proses mendidik dan mengatur anak.
Pada umumnya, ego seorang anak masih sangat besar sebelum ia berusia 2 tahun. Ia masih ingin menjadi pusat perhatian satu-satunya bagi kedua orang tuanya. Oleh karena itu, secara fisiologis, ia pun sebetulnya belum siap menerima kehadiran adik yang mengharuskannya berbagi kasih orang tuanya. Ketika berusia 2,5 tahun, barulah sedikit rasa pengertian akan muncul dari dirinya sehingga ia pun mulai siap diberi adik baru. Oleh karena itu, jika seorang anak sudah harus menerima kehadiran adik sebelum ia berusia 3 tahun, maka proses penerimaan akan menjadi lebih sulit dilakukan. Akibatnya tentu akan lebih sulit menerima rasa kebersamaan.
Selain itu, menjaga jarak kehamilan dan kelahiran juga akan memberi manfaat bagi orang tua, khususnya si ibu. Berikut ini beberapa manfaatnya:
Kehidupan yang baik berawal dari perencanaan yang baik, begitu pula dalam kehidupan berkeluarga. Dengan perencanaan yang baik, maka pasangan suami isteri dapat memperoleh masa depan keluarga seperti yang mereka ingini. Oleh karenanya, beberapa pertimbangan yang meliputi perencanaan kehamilan dan rancangan kelahiran anak berikut ini dapat diperhatikan.
Demikianlah beberapa tips merencanakan kehamilan dan kelahiran yang baik. Semoga bisa bermanfaat dan dapat dimanfaatkan. dengan begitu, kami berharap, Anda dapat menjadi keluarga yang harmonis, sakinah, ma’wadah, dan penuh kasih sayang.
Pada umumnya, ego seorang anak masih sangat besar sebelum ia berusia 2 tahun. Ia masih ingin menjadi pusat perhatian satu-satunya bagi kedua orang tuanya. Oleh karena itu, secara fisiologis, ia pun sebetulnya belum siap menerima kehadiran adik yang mengharuskannya berbagi kasih orang tuanya. Ketika berusia 2,5 tahun, barulah sedikit rasa pengertian akan muncul dari dirinya sehingga ia pun mulai siap diberi adik baru. Oleh karena itu, jika seorang anak sudah harus menerima kehadiran adik sebelum ia berusia 3 tahun, maka proses penerimaan akan menjadi lebih sulit dilakukan. Akibatnya tentu akan lebih sulit menerima rasa kebersamaan.
Selain itu, menjaga jarak kehamilan dan kelahiran juga akan memberi manfaat bagi orang tua, khususnya si ibu. Berikut ini beberapa manfaatnya:
- Memberi kesempatan bagi organ-organ tubuh yang terkait dengan kehamilan seperti rahim, hormon, vagina, dan lain sebagainya untuk memulihkan kondisinya menjadi normal kembali. Perlu diketahui bahwa, kondisi organ-organ tubuh ini akan kembali normal setelah 2 tahun pasca melahirkan untuk kemudian siap mengandung janin baru.
- Perhatian kepada anak pertama menjadi lebih baik sehingga ia dapat tumbuh secara optimal dengan perawatan dan pengawasan yang baik. Jika jarak kelahiran antara anak pertama dan kedua terlalu dekat yakni kurang dari 2 tahun, maka si anak pertama bisa merasa iri dengan adiknya karena telah merebut perhatian orang tuanya.
- Memberi kesempatan si anak pertama untuk bisa mandiri, mulai dari bisa menggunakan baju sendiri, buang air besar dan kecil sendiri, serta hal-hal lain yang sifatnya sederhana.
Kehidupan yang baik berawal dari perencanaan yang baik, begitu pula dalam kehidupan berkeluarga. Dengan perencanaan yang baik, maka pasangan suami isteri dapat memperoleh masa depan keluarga seperti yang mereka ingini. Oleh karenanya, beberapa pertimbangan yang meliputi perencanaan kehamilan dan rancangan kelahiran anak berikut ini dapat diperhatikan.
- Pasangan suami isteri perlu memahami bahwa perkawinan dan membentuk sebuah keluarga akan membawa implikasi dan tanggung jawab seumur hidup. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran mengenai adanya perencanaan untuk memiliki keluarga yang utuh dan lengkap seperti ayah, ibu, dan anak.
- Saat pasangan suami isteri telah memiliki anak. Mereka telah berubah status menjadi ayah dan ibu. Ketika status itu dimulai, maka tanggung jawab yang besar pun dimulai. Menjadi orang tua tidak semudah menjadi pasangan suami isteri. Karenanya, pasangan suami isteri sebaiknya membicarakan secara serius mengenai jumlah anak yang diinginkan, jarak serta waktu kehamilan berdasarkan pada kemampuannya masing-masing.
- Jika jarak kelahiran antar anak tidak dirancang dengan baik, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyusui si anak dan penjagaan untuk setiap anak akan terabaikan. Hal ini tentu akan membuat pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi terganggu.
- Perencanaan kehamilan yang tepat dan sesuai akan mengurangi resiko bagi ibu dan bayinya, karena melahirkan anak pada usia terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat, atau terlalu sering merupakan penyebab utama kematian ibu dan anak.
- Kehamilan dan kelahiran yang tidak terencana dengan berakibat pada kematian serta berbagai serangan penyakit, misalnya sewaktu hamil si ibu bisa terserang diabetes, darah tinggi, atau penyakit jantung. Selain itu, ibu hamil yang telah lanjut usia beresiko memiliki janin yang mengalami down sindrom.
Demikianlah beberapa tips merencanakan kehamilan dan kelahiran yang baik. Semoga bisa bermanfaat dan dapat dimanfaatkan. dengan begitu, kami berharap, Anda dapat menjadi keluarga yang harmonis, sakinah, ma’wadah, dan penuh kasih sayang.
0 Response to "Tips Merencanakan Kehamilan dan Kelahiran"