Dalam adat Jawa, ada sebuah pantangan yang menyebut jika ibu hamil dilarang keras mengkonsumsi salak di masa kehamilannya jika tidak ingin bayi dalam kandungannya memiliki kulit yang serupa kulit salak, bersisik dan hitam. Mitos ini tentu sangat mengkhawatirkan, mengingat tak sedikit wanita di awal masa kehamilannya yang mengidamkan buah dari tanaman bernama Latin Salacca zalacca ini untuk menghilangkan mualnya menjadi urung dan membatalkan keinginannya itu. Oleh karena hal ini, nampaknya perlu sebuah analisis ilmiah yang membuktikan mitos bahaya salak untuk ibu hamil ini agar tidak ada kekeliruan yang terus berkembang tanpa pembuktian.
Terkait dengan kandungan gizinya, salak juga memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan dengan buah-buah yang lain. Buah salak memiliki banyak kandungan vitamin seperti vitamin C, B1, B3, dan B6; kandungan beberapa mineral seperti kalsium, magnesium, kalium, tembaga, dan fosfor; serta karbohidrat, protein, dan kalori yang cukup banyak. Menyadari kandungan-kandungannya ini, mitos bahaya salak untuk ibu hamil seharusnya dianggap sebagai sebuah kebohongan. Salak untuk ibu hamil justru bermanfaat karena dapat mencukupi kebutuhan vitamin, mineral, serta nutrisi untuk menunjang tahapan perkembangan janin di dalam kandungan.
Nah, itulah jawaban ilmiah atas mitos bahaya makan salak saat hamil yang dapat kami sampaikan. Sebagai pungkasan, dapat kita simpulkan bahwa salak untuk ibu hamil memiliki banyak sekali manfaat. Jangan mudah percaya pada mitos dan pantangan yang tak jelas asal usulnya dan jadilah kita ibu hamil yang cerdas dan tangkas. Semoga bermanfaat.
Salak untuk Ibu Hamil
Di Indonesia, tanaman salak memang tumbuh dengan subur dan berbuah dengan lebat. Berbagai jenis salak seperti salak Pondoh, salak Condet, salak Medan, dan salak Bali biasa berbuah sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Rasa salak yang asam manis membuat buah ini menjadi begitu disukai semua kalangan, terutama kalangan ibu hamil yang memang membutuhkan konsumsi makanan dengan rasa yang demikian sebagai cara mengatasi rasa mual saat hamil muda.Terkait dengan kandungan gizinya, salak juga memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan dengan buah-buah yang lain. Buah salak memiliki banyak kandungan vitamin seperti vitamin C, B1, B3, dan B6; kandungan beberapa mineral seperti kalsium, magnesium, kalium, tembaga, dan fosfor; serta karbohidrat, protein, dan kalori yang cukup banyak. Menyadari kandungan-kandungannya ini, mitos bahaya salak untuk ibu hamil seharusnya dianggap sebagai sebuah kebohongan. Salak untuk ibu hamil justru bermanfaat karena dapat mencukupi kebutuhan vitamin, mineral, serta nutrisi untuk menunjang tahapan perkembangan janin di dalam kandungan.
Manfaat Salak untuk Ibu Hamil
Selain bermanfaat dalam membantu tercapainya kecukupan gizi dan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan janin, buah salak juga diyakini dapat memberikan banyak manfaat dalam mengatasi berbagai keluhan yang sering diderita para wanita di masa kehamilannya. Apa saja manfaat salak untuk ibu hamil tersebut? Berikut uraiannya!1. Menangkal Diare
Di usia kehamilan trimester pertama, tak sedikit ibu hamil yang mengeluhkan masalah diare atau mencret. Keluhan yang terjadi karena pengaruh hormonal dalam tubuhnya ini sebetulnya dapat dengan mudah diobati menggunakan beberapa obat alami diare untuk ibu hamil yang salah satunya adalah salak. Salak mengandung tanin, zat yang dapat menangkal mencret (diare) karena kemampuannya dalam merekatkan dan menurunkan kadar air dari sisa pencernaan yang kita buang.2. Mengatasi Buang Air Besar
Salak untuk ibu hamil juga dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah konstipasi atau susah buang air besar. Susah buang air besar yang terjadi karena kerja sistem pencernaan yang melambat saat hamil dapat diatasi dengan mudah jika Anda mengkonsumsi salak bersama kulit arinya. Kulit ari salak, meski tipis ia mengandung serat yang sangat tinggi yang dapat mencegah keluhan ibu hamil yang satu ini.3. Memelihara Kesehatan Mata Bayi
Tak banyak yang tahu jika salak sebetulnya memiliki kandungan betakaroten yang sangat tinggi melebihi kandungan betakaroten dalam wortel. Oleh karena itu, jangan lewatkan buah ini jika Anda ingin janin dalam kandungan Anda memiliki mata yang jeli dan sehat.Nah, itulah jawaban ilmiah atas mitos bahaya makan salak saat hamil yang dapat kami sampaikan. Sebagai pungkasan, dapat kita simpulkan bahwa salak untuk ibu hamil memiliki banyak sekali manfaat. Jangan mudah percaya pada mitos dan pantangan yang tak jelas asal usulnya dan jadilah kita ibu hamil yang cerdas dan tangkas. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Salak untuk Ibu Hamil dan Manfaatnya bagi Janin"